4th Floor
Pada kompleks apartemen dimana aku tinggal, terdapat cerita
mengenai seorang gadis yang tinggal di salah satu bangunan. Dia tinggal di
lantai tujuh dan biasaya selalu pulang terlambat, karena dia sedang mengerjakan
tesis miliknya dan sekolahnya cukup jauh dari tempat tinggalnya. Cerita
dimulai, setiap waktu dia selalu memakai lift. Namun, lift tersebut selalu
berhenti bergerak beberapa saat di lantai keempat. Pintu gesernya tidak terbuka
atau ada sesuatu, tetapi dia merasakan ada tekanan atau semacamnya, seperti
terdapat seseorang yang masuk dan bersamanya dalam lift.
Apa kamu tahu bagaimana rasanya jika seseorang berdiri di sampingmu
dan menatapmu, tetapi kamu tidak bisa melihatnya? Yah, ini terjadi padanya
setiap kali menaiki lift. Faktanya, hal ini menjadi sangat buruk pada suatu
malam, dia berkata kepada Ibunya untuk menunggu di lobi hingga dia pulang
supaya mereka bisa naik ke lantai atas bersama. Ibunya, tentu saja, setuju.
Gadis tersebut pulang lebih malam dari biasanya. katakan
saja, pukul 03.00 pagi. Beruntung, Ibunya masih berada di lobi, menunggunya
seperti yang dijanjikan. Mereka memasuki lift bersama-sama, dan ketika lift
berhenti di lantai keempat, si gadis memandang Ibunya sambil berkata, “lihat?
Ini selalu terjadi!”
Wanita tua tersebut, dalam upaya untuk menghibur putrinya,
melingkari tangannya pada bahu putrinya dan membungkuk sedikit, sebelum
membisikan sebuah kalimat. “Apakah kamu berpikir aku benar-benar terlihat
seperti Ibumu?”
Hari berikutnya, mereka menemukan gadis yang sedang terduduk
dalam lift, sendiri. Dia telah mati. Tidak ada bekas kekerasan pada tubuhnya,
dan pada wajahnya, tampak seperti ketakutan.
Comments
Post a Comment